Sabtu, 29 Juli 2017

MINORITAS YANG UNGGUL (puisi)

MINORITAS YANG UNGGUL

Kenapa kamu terus bersedih oleh kebohongan anak-anak babtis Charles Darwin?
Kenapa juga kamu cemas dengan tingkah kuat umat  Aleister Crowley?
Sudahlah sayangku, biarkan juga mereka menertawakanmu pada kebenaran
Bukankah kebodohan yang mereka sombongkan?
Janji yang mana Sang Kuasa mengingkarkan ?
Kuatlah kamu dengan minoritas yang unggul !
Berjuanglah, jangan kau sibukkan dirimu untuk menilai kesamaan dan perbedaan !
Janganlah kamu iri dengan dukungan kotor yang menjerumuskan !
Kamu tidak perlu dorongan, kamu hanya perlu melangkah .
Kasihanilah mereka , karena hanya mendapati kemenangan fana
Karena letak yang  buruk memang berada di buruk.

13/02/2016


Kamis, 27 Juli 2017

April (1#) Puisi

April  (1#)
April yang datang di bulan Mei
Tepat pada cuaca panas yang kedatangan hujan
di dinginnya tempat lain setelah awal Juni...
April yang datang di bulan Mei
Semenjak diikuti cerita-cerita,tawa, dan terabai...
April yang datang di bulan Mei
Bersama makan malam yang tak lahap sebelum pulang...
April yang datang di bulan Mei
Rangkaian kisah sembunyi hingga segera lenyap...
April yang datang di bulan Mei
Terpapar  setelah terlambat hadir untuk tertulis...

 Semarang, 04 Juni 2017

Sapri Andy

Kritik Sosial 2017

1#

Asab kebal-kebul pabrik berkobar di perkotaan industri yang katanya sedang berkembang
Arah asab menuntun para pekerjanya dan calon pekerja jangan berhenti bekerja- kerja
Sembari dijejali sinetron dan produk baru dari telivisi, masyarakat mulai terhipnotis
Sedikit banyak sedikit banyak sedikit banyak mereka kenyang juga, kita kenyang juga
Tentulah untuk sekedar makan katanya, ada saja kuota pun jadi kebutuhan sekunder
Konsumsi apa saja, beli apa saja, kita bisa dapatkan apa kita mau,  prestice okelah ya ya
Kalau kalau bahkan jika harus makan janji sumpah pemuda pun kita gilas saja
Mungkin juga Pancasila, jika harus mengobati negeri yang korup ini tak mengapa

Kenapa mesti berharap sama dengan masa lalu, bukankah kompak dalam memperjuangkan

Sapri Andy
04/07/2017
Magelang

Puisi berjudul MEREKA

MEREKA

Mereka berjalan tapi tak berpindah
Mereka bekerja tapi tak merubah
Mereka menangis tapi tak bersedih
Mereka tertawa tapi tak lucu
Mereka ada tapi tak dianggap
Maukah kamu menjadi bagian dari Mereka?


Sapri Andy
08/05/2014

Semarang


MERAH DENGAN HITAM

MERAH DENGAN HITAM

Teduhnya suasana cair lalu menguap
Tidak bermaksud dan tidak bermakna
Hanya mengisi tungku padam
Tapi apinya tidak disulut
Lalu,
Bayangkan jika lincah senyap
Hingga tenggelam pada fatamorgana
Seperti perbincangan antara
Merah dengan Hitam

Sapri Andy
15/11/2014
Semarang



MENUNGGU SATU YANG ESA

MENUNGGU  SATU YANG ESA

Satu benda namun yang  kita lihat berbeda bentuk
Sayangnya juga permaimu berwana nila, sedang aku berwarna hijau
Corak kita pun menghalangi  jabat tangan tanda legalitas
Menyerah sebelum berhadapan berharap menyerupai  solusi
Untuk kita menyelaraskan pohon yang memangku sedari sebelum kita bertemu
Sepaham dalam perpisahan sebelum sepakat
Maafkanlah sayang , untuk hal yang belum terjadi
Karena kepercayaan membasahi kau dan aku
Sampai kering otak kita menunggu munculnya angka satu yang esa


20/06/2016
Sapri Andy
Semarang


Rabu, 12 Juli 2017

Puisi berjudul MENUJU JADI

MENUJU JADI

Jiwa ini telah lama terpenjara
Angan yang sudah sangat enggan hijrah
Akibat belenggu norma tertata
Padahal,
telah dimiliki dulu kian mengakar
Datangi gua-gua misteri
Bukan taman harapan penuh bunga
Bukan juga cahaya warna-warni
Tapi,
pembuktian mimpi menuju jadi

Semarang

13/09/2014

Menuju Jadi (puisi) karya Sapri Andy

Puisi berjudul MENGUNGKAP RAHASIA UMUM

MENGUNGKAP RAHASIA UMUM

Dalam hal ini, bahagiaku beralaskan tangis sendu
Dengan segera seluruh lubang kulit ini  menyeru di langit biru
Mengapresiasikan keingkaran dari keingkaran bersuara bisu
Yaitu sebuah rahasia umum bagai bisul indah di paha berbulu
Mengulangnya sejarah kaum Babilonia tanda identitasmu
Wacana perspektif politeis bak hidangan  buah ranum
Menyerupai lidi di ikatan sapu berharap dikenaliku
Ketika bertindak tidur pun, mereka merasa bangun
Laki-laki dan perempuan semua telanjang terbius
Lalu ,
Rasa malu atas kepemilikan sebuah kepala bertanduk
Wujud dari keberadaan manusia era aquarius
Tapi masih Ku sangga dagu di lapangnya degup jantung
Menanti berhenti detaknya yang beralur mundur
Sampai mati lelah berhitung


04/03/2015
Sapri Andy


Puisi berjudul Mengungkap Rahasia Umum

Senin, 10 Juli 2017

Puisi berjudul Menelan Rintih

MENELAN RINTIH

Layu lemas lunglai setelah kau dengar balas kalimat
Oleh seorang yang dianggap pembantu jalannya formal
Sadari ketika alurnya memanjang setahun menyusul
Namun kau tengok  arah wajah punggungku,
Kau dapati serentet barisan mengantri binasa untuk hidup
Melaju berebut layak yang pantas bagaimana
Sebuah tuntutan berbudak hal yang kau miliki
Senyum merunduk bukti kepatuhanmu padanya
Kau mengejar waktu sampai terlindas waktu
Menelan rintih kesakitan kau tampakkan senyum syukur
Tanda loyalitasmu padanya hingga selesainya sebuah buku
Setelah lagi beberapa jenis dari mereka ramai melecehkan
Menghina dengan sopan dan lantang harga dirimu
Jerih payahmu yang tidak akan mampu kau sombongkan

07/08/2014
Sapri Andy
Semarang


Puisi berjudul Menelan Rintih karya Sapriandy
Puisi format JPEG berjudul Menelan Rintih

Puisi berjudul Mahkota dari Batu dan Wujud Merana


MAHKOTA DARI BATU

Pergi berkiblat arah gerak awan
Berbekal darah pada segelas cawan
Untuk menemui alam kelam
Demi mahkota dari batu

Sapri Andy
24/05/2015
Semarang

WUJUD MERANA
Kuberikan racun pada keindahan warna
Supaya ada harga dari goresan pena
Sebagai penghormatan pada yang terlena
Pengartian dari wujud merana

Sapri Andy
24/05/2015

Semarang



Rabu, 05 Juli 2017

LEBIH SUKA KUBUANG (puisi)

LEBIH SUKA KUBUANG

Lebih suka kubuang daripada sesak
Kutukar dengan kesepian
Daripada terlalu mengakar
Lalu terlanda jelaga mengendap

Lagi,
Selalu kagum pada pecahan kaca
Di lantai marmer datar
Menyebar luas memantulkan cahaya
Hingga debu usang membaur

Lagi,
Jiwa lemah dengan seikat sendu
Kekalahan yang tak berjung
Ditambah selalu kurang
Membayangkan  pada lorong rawa-rawa
Penuh nyawa menerka


Sapri Andy
30/03/2015
Semarang


Puisi berjudul " Lebih Suka Kubuang" format JPEG by Sapriandy
Puisi berjudul " Lebih Suka Kubuang" format JPEG


SALAH BENAR ( poem )

SALAH BENAR Pernahkah kamu dianggap salah ?! Ketika mulut berujar kebenaran atas kesalahan Apakah kesalahan wujud kekalahan ? Apa...