Senin, 10 Juli 2017

Puisi berjudul Menelan Rintih

MENELAN RINTIH

Layu lemas lunglai setelah kau dengar balas kalimat
Oleh seorang yang dianggap pembantu jalannya formal
Sadari ketika alurnya memanjang setahun menyusul
Namun kau tengok  arah wajah punggungku,
Kau dapati serentet barisan mengantri binasa untuk hidup
Melaju berebut layak yang pantas bagaimana
Sebuah tuntutan berbudak hal yang kau miliki
Senyum merunduk bukti kepatuhanmu padanya
Kau mengejar waktu sampai terlindas waktu
Menelan rintih kesakitan kau tampakkan senyum syukur
Tanda loyalitasmu padanya hingga selesainya sebuah buku
Setelah lagi beberapa jenis dari mereka ramai melecehkan
Menghina dengan sopan dan lantang harga dirimu
Jerih payahmu yang tidak akan mampu kau sombongkan

07/08/2014
Sapri Andy
Semarang


Puisi berjudul Menelan Rintih karya Sapriandy
Puisi format JPEG berjudul Menelan Rintih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SALAH BENAR ( poem )

SALAH BENAR Pernahkah kamu dianggap salah ?! Ketika mulut berujar kebenaran atas kesalahan Apakah kesalahan wujud kekalahan ? Apa...