Minggu, 06 Agustus 2017

Puisi berjudul Rindu

RINDU
Pagi ini yang katanya dingin,
justru lembut melekat pada kulit
semenjak embun meraih halus kulit
ketika lamunan mengantar seorang pria termanggun
menerawang lautan langit hambar mengambang
sedangkan ingatannya sibuk  mengarungi  masa
munculnya hangat kehadiran seseorang  tak juga Ia rasakan lagi
Tenang yang lama berangsur  redup
Tak lagi singgah, mungkin sedang sembunyi
Dibalik dinding senja, diantara awan melintas
Diam
Lama
Letih
Menunggu
Sayu
Senyum
 Sedangkan pintu rumah masih setia menyambut dan menyajikan hangat
Kalau-kalau si pelamun itu usai dalam melahap mentah lamunannya

Sapri Andy
Semarang, 19 Juni 2017


Puisi Rindu oleh Sapri Andy
Puisi Rindu format JPEG




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SALAH BENAR ( poem )

SALAH BENAR Pernahkah kamu dianggap salah ?! Ketika mulut berujar kebenaran atas kesalahan Apakah kesalahan wujud kekalahan ? Apa...